Pendekatan Reciprocal Teaching

                                                        Pendekatan Reciprocal Teaching
Menurut Hamalik (1997), belajar mandiri adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu yang dimaksud untuk memperbaiki diri sendiri dan dimulai oleh diri sendiri. Oleh karena itu, keterlibatan siswa untuk melaksanakan belajar secara mandiri salah satu indikator keefektifan belajar. Salah satu alternatif pembelajaran dalam pendekatan konstruktivisme berdasarkan pada prinsip-prinsip pembuatan pertanyaan adalah pendekatan reciprocal teaching (Nur dan Wikandari, 2000: 16).
Pada pembelajaran ini, guru mengajarkan siswa keterampilan-keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat, dukungan dan suatu sistem scaffolding (Ann Brown, dan Annemarie Palincsar, dalam Nur, 2000: 48). Scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang atau belum tahu (misalnya guru kepada siswa atau siswa yang pandai dengan siswa lain yang kurang pandai).
Aderson dan Burn, mengajukan empat strategi pemahaman spesifik, yaitu sebagai berikut.
1.    Siswa mempelajari materi yang ditugaskan secara mandiri, selanjutnya membuat ringkasan dari materi tersebut.
2.    Siswa membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diringkasnya.
Pertanyaan yang dibuat diharapkan mampu mengungkapkan penguasaan atas materi yang bersangkutan
3.    Siswa mampu menjelaskan kembali isi materi tersebut kepada pihak lain
4.    Siswa dapat memprediksi kemungkinan pengembangan dari materi pelajaran.
Jadi, pendekatan reciprocal teaching yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang dirancang agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan mandiri yang terdiri dari membuat rangkuman, membuat pertanyaan, memprediksi jawaban, dan menjelaskan kembali isi materi tersebut kepada pihak lain. Kegiatan merangkum diperlukan siswa untuk mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dalam kata-kata sendiri, sehingga siswa dapat memaknai dengan jelas apa yang harus dikuasai. Dari apa yang telah dirangkum, siswa membuat pertanyaan sehingga mampu mengungkapkan penguasaan materi dan membangkitkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dalam memprediksi jawaban, para siswa  didorong untuk menjawab sendiri pertanyaan yang telah dibuatnya. Siswa belum dapat dikatakan telah belajar sebelum bertanya pada dirinya sendiri kemudian menjawab pertanyaan (Kirna, dkk, 2003). Kemudian beberapa siswa yang mewakili temannya menjelaskan kembali materi tersebut atau mempresentasikan hasil temuannya kepada pihak lain. Hal ini menunjukan keaktifan siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif.
Pendekatan reciprocal teaching membantu siswa untuk mendapatkan pemahaman dan membangun pengertiannya pada suatu informasi dan lebih lanjut mereka mendapat sebuah keterampilan belajar. Pendekatan reciprocal teaching memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi yang akan didiskusikan di kelas, memberikan kesempatan interaksi siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru dalam diskusi kelompok. Selain itu, pembelajaran ini memberikan kontribusi yang positif pada siswa dalam hal memperoleh pemahaman, meningkatkan interaksi dan partisipasi, dan mengembangkan hubungan baru antara siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda (heterogen).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar