Pandangan Konstruktivisme dalam Matematika

Pembelajaran matematika dalam pandangan konstruktivis menurut Hudojo antara lain dicirikan sebagai berikut.
a.   Siswa aktif dalam belajarnya. Siswa belajar materi matematika secara bermakna dengan bekerja dan berpikir.
b.      Informasi baru harus dikaitkan dengan informasi lama sehingga menyatu dengan skemata yang dimiliki siswa agar pemahaman terhadap informasi yang lebih kompleks terjadi.
c.       Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

    Konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi kognitif melalui aktivitas seseorang. Implikasinya bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa. Siswa sendirilah yang harus aktif secara mental membangun pengetahuan berdasarkan struktur kognitif yang dimilikinya.

Sistem Model Pembelajaran

Empat konsep untuk menggambarkan operasi suatu model pembelajaran yakni:
1. sintaks,
2. sistem sosial,
3. prinsip reaksi 
4. sistem pendukung. 
Di samping keempat konsep tersebut, juga dikemukakan konsep dampak pembelajaran dan dampak pengiring.


1.      Sintaks
Sintaks merujuk pada keseluruhan alur atau urutan kegiatan belajar mengajar. Sintaks menentukan jenis-jenis tindakan guru dan siswa yang diperlukan, urutannya dan tugas-tugas untuk siswa. 

1.      Sistem sosial
Adapun sistem sosial pada suatu model pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara para pelaku pembelajaran. seperti pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered), dimana guru berperan sebagai fasilitator dan moderator. Sebagai fasilitator, guru menyediakan sumber belajar, mendorong siswa untuk belajar dengan melibatkan indera dan intelektual, memberikan bantuan kepada siswa agar dapat belajar dan mengkonstruksi pengetahuan secara optimal, serta memberikan umpan balik atas apa yang telah dipelajari. Sebagai moderator, guru menciptakan suatu kondisi dimana siswa bisa berargumentasi dan bekerjasama dalam pembelajaran, misalnya melalui diskusi kelompok.

2.      Prinsip reaksi
Pinsip reaksi menceritakan bagaimana guru menyikapi siswa dan bagaimana siswa merespon tugas yang diberikan guru. Dalam model pembelajaran VAK guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru menyediakan sumber-sumber belajar, mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan memberikan bantuan bagi siswa serta memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang terkait dengan materi yang sedang dibahas bersama anggota kelompoknya.

3.      Sistem pendukung
Sistem pendukung dari model pembelajaran adalah segala sesuatu  yang diperlukan oleh siswa untuk dapat menggali informasi yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran, seperti lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan buku penunjang.

4.      Dampak instruksional dan dampak pengiring
Dampak instruksional dari model ini adalah adanya pemahaman konsep yang lebih mendalam dalam pikiran siswa. Sedangkan dampak pengiringnya adalah meningkatkan antusiasme belajar matematika siswa, dan menimbulkan sikap kritis dan kebiasaan berpikir berpikir kreatif siswa.